buanasumsel | Jul 18, 2010 | 0 comments
PALEMBANG,Buana Sumsel
-Dunia pendidikan di kota Palembang kini kondisinya semakin
memprihatinkan dan malah kini di jadikan ajang korupsi berjamah oleh
oknum guru kepala sekolah dan diknas.
Walau dua mantan kepala dinasnya kini
sedang berurusan dengan pihak kejaksaan dan polisi namun tidak membuat
jera para oknum pendidik ini malah kini terkesan semakin ganas
melakukan Korupsi Kolusi dan Nepotisme.(KKN)
Belakangan ini para pendidik anak bangsa
ini, terkesan terang terangan melakukan pelanggaran hukum,sehingga kini
menjadi rahasia umum yang naibnya di semua sektor baik aparat penegak
hukum, inspektorat atau wali kota dan gubernur terkesan tutup mata
dengan masalah itu.
Jual beli bangku (lewat pelicin) semakin
ngetren dan para sekolah berlomba pasang tarip siapa tinggi Jual buku
baju kaus olah raga buku Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan lainnya tak
luput menjadi ajang .
Sekolah Gratis semakin jauh panggang
dari api dan kini hanya menjadi isapan jempol belaka.Aturan kini hanya
untuk di pelajari saja para oknum pendidik semakin hari semakin
menginjak injak aturan yang telah di buat.
Sebagai contoh kini sekolah pada menjual
buju olah raga, baju batik buku LKS (yang jumlahnya mencapai puluhan
buku untuk satu sisiwa)
Akibat keutunganya mencapai 100% dari
modal maka oknum kepala sekolah atau guru nekat melakukan jual beli buku
itu.walau atura pelarangan itu ada
Bayangkan kata Gani sebut saja demikian
seorang kepala sekolah untuk Buku LKS kami dapat keuntungan bisa
mencapai 30 juta lebih.dengan rincian kami mendapat keuntungan rata –
rata Rp 4 ribu per LKS jadi (240 x 3 )= 720 X 4000 = 2.880.000 X 10=
28.800.000
Kalau baju kaus olah raga dan batik itu
kami mendapat keuntungan per unitnya mencapai 40 ribu jadi tinggal di
kalikan saja jumlah siswa umpama katanya 240 x 40.000 = 9.160.000, karna
baju yang kami jual itu batik dan kaus maka kami untung hampir dua
puluh juta.
Masih menurut Gani bahwa keuntungan itu mereka gunakan untuk kepentingan pribadi bagi dengan guru dan dinas.
Sementara menurut Suharto salah seorang
pemerhati pendidikan yang di mintai pendapatnya tentang prihal ini,
mengatakan, dirinya sangat menyesalkan jika pihak pemerintah tutup mata
dengan permasalahan ini karna dana yang terkumpul akibat para pendidik
generasi bangsa ini melakukan penyalah gunaan jabatan mencapai miliaran
rupiah
Menginagat jumlah sekolah dasar saja
mencapai 330 sekolah SMP hampir 60 SMA dan kejuran hampir 50 sekolah
bayangkan kalau satu sekolah meraup rata rata lima puluh juta rupiah
maka akan terkumpul dana miliaran ini belum termasuk jual beli bangku.
0 komentar:
Posting Komentar