“ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA KHALAQTANII WA ANAA
‘ABDUKA WA ANAA ‘ALAA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHA’TU, A’UUDZU BIKA MIN
SYARRI MAA SHANA’TU WA ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA A’TARIFU
BIDZUNUUBII FAGHFIR LII DZUNUUBII, INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA
ANTA”
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
وَأَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَعْتَرِفُ بِذُنُوبِي فَاغْفِرْ
لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Huraits telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Abu Hazim?? dari Katsir bin
Zaid? dari Utsman bin Rabi’ah? dari Syaddad bin Aus? radliallahu ‘anhu
bahwa Nabi? shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya: “Maukah aku
tunjukkan kepadamu sayyid istighfar? Yaitu ALLAAHUMMA ANTA RABBII LAA
ILAAHA ILLAA ANTA KHALAQTANII WA ANAA ‘ABDUKA WA ANAA ‘ALAA ‘AHDIKA WA
WA’DIKA MASTATHA’TU, A’UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA’TU WA ABUU-U LAKA
BINI’MATIKA ‘ALAYYA WA A’TARIFU BIDZUNUUBII FAGHFIR LII DZUNUUBII,
INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA. (Ya Allah, Engkau adalah
Tuhanku, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engaku, Engkau
telah menciptakanku, dan aku adalah hambaMu, dan berada dalam perjanjian
dan janjiMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan apa yang
telah aku perbuat, dan aku mengakui kenikmatanMu yang Engkau berikan
kepadaku dan mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah dosaku, sesungguhnya
tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau). Tidak ada
seorangpun diantara kalian yang mengucapkannya ketika sore hari kemudian
datang kepadanya taqdir untuk meninggal sebelum datang pagi hari
melainkan wajib baginya Surga, dan tidaklah ia mengucapkannya ketika
pagi hari kemudian datang kepadanya taqdir untuk meninggal sebelum
datang sore hari melainkan wajib baginya Surga. (HR.Tirmidzi : 3315 ).
0 komentar:
Posting Komentar