Sejarah Sunda
Written by New KAsep
Wednesday, 28 February 2007 13:59
Kata
Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu
yang mengandung unsur kebaikan, orang Sunda diyakini memiliki etos/
watak/ karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Watak /
karakter Sunda yang dimaksud adalah cageur (sehat), bageur (baik),
bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (pandai/ cerdas) yang
sudah ada sejak jaman Salaka Nagara tahun 150 sampai ke Sumedang Larang
Abad ke- 17, telah membawa kemakmuran dan kesejahteraan lebih dari 1000 tahun.
Sunda
merupakan kebudayaan masyarakat yang tinggal di wilayah barat pulau
Jawa dengan berjalannya waktu telah tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Sebagai suatu suku, bangsa Sunda merupakan cikal bakal berdirinya
peradaban di Nusantara, di mulai dengan berdirinya kerajaan tertua di
Indonesia, yakni Kerajaan Salakanagara dan Tarumanegara sampai ke Galuh,
Pakuan Pajajaran, dan Sumedang Larang. Kerajaan Sunda merupakan
kerajaan yang cinta damai, selama pemerintahannya tidak melakukan
ekspansi untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Keturunan Kerajaan Sunda
telah melahirkan kerajaan- kerajaan besar di Nusantara diantaranya
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Mataram, Kerajaan
Cirebon, Kerajaan Banten, dll.
Kronologi Sejarah Kerajaan Sunda
Kerajaan
Sunda (669-1579 M), menurut naskah Wangsakerta merupakan kerajaan yang
berdiri menggantikan kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Sunda didirikan
oleh Tarusbawa pada tahun 591 Caka Sunda (669 M). Menurut sumber
sejarah primer yang berasal dari abad ke-16, kerajaan ini merupakan
suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang sekarang menjadi Provinsi
Banten, Jakarta, Provinsi Jawa Barat , dan bagian barat Provinsi Jawa
Tengah.
Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang
menceriterakan perjalanan Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda
yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di Pulau Jawa dan Bali
pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan
Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627), batas Kerajaan
Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali ("Sungai Pamali", sekarang
disebut sebagai Kali Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali
Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Tome Pires (1513) dalam
catatan perjalanannya, Suma Oriental (1513 – 1515), menyebutkan batas
wilayah Kerajaan Sunda di sebelah timur sebagai berikut: “Sementara
orang menegaskan bahwa kerajaan Sunda meliputi setengah pulau Jawa.
Sebagian orang lainnya berkata bahwa Kerajaan Sunda mencakup sepertiga
Pulau Jawa ditambah seperdelapannya lagi. Katanya, keliling Pulau Sunda
tiga ratus legoa. Ujungnya adalah Ci Manuk.'
Menurut
Naskah Wangsakerta, wilayah Kerajaan Sunda mencakup juga daerah yang
saat ini menjadi Provinsi Lampung melalui pernikahan antara keluarga
Kerajaan Sunda dan Lampung. Lampung dipisahkan dari bagian lain
kerajaan Sunda oleh Selat Sunda.
Sejarah Sunda
07.04 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar