Pada dasarnya tidur adalah mengembalikan vitalitas tubuh,
merelaksasikan atau mengistirahatkan otot-otot dan memperbaharui sel-sel
yang rusak. Pernyataan tersebut bukanlah tidak beralasan, akan tetapi
hal ini seperti yang dipaparkan dalam surat An-Naba’, “Dan Kami jadikan tidurmu sebagai pelepas lelah bagimu.”
Dengan kata lain tidur merupakan kebutuhan yang tidak bisa tidak. Maka
dapat disimpulkan bahwa dengan tidur akan sangat banyak manfaat yang
dapat kita ambil darinya.
Oleh sebab itu, hendaknya setiap orang dapat menghindarkan tidur yang
mubazir alias sia-sia. Akan tetapi kecendrungan hasrat manusia untuk
tidur lagi dan lagi sulit diredam. Banyak yang salah kaprah dengan tidur
sebagai istirahat. Hendaknya tidur yang notabene dapat melupakan beban
masalah sesaat itu sangat berkualitas dan juga diridhoi-Nya. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajarkan bagaimana tidur yang
berkualitas. Tidur berkualitas mengacu pada pola hidup sehat nan islami.
Bagaimana tidur sehat ala Rasulullah? Berikut ini adalah
tipsnya. Sebelum tidur biasakan membersihkan diri dengan berwudhu’ dan
bersiwak atau menggosok gigi. Tidurlah dengan pakaian yang pantas,
jangan pakaian yang menyiksa raga seperti ketat dan menyesakkan sehingga
mengganggu ketentraman tidur. Ada baiknya sebelum tidur untuk
membersihkan tempat tidur agar tidur terasa nyaman. Jangan sampai lupa
berdo’a dan berdzikir. Dengan berdo’a dan berzikir Insya Allah terhindar
dari mimpi buruk.
Cara tidur pun sarat makna. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam
tidur dengan memiringkan tubuh kearah kanan, sambil berzikir kepada
Allah hingga matanya terasa berat. Terkadang beliau memiringkan badannya
kesebelah kiri sebentar, untuk kemudian kembali ke sebelah kanan. Tidur
seperti ini merupakan tidur paling efisien, yaitu makanan berada dalam
posisi yang pas dengan lambung sehingga dapat mengendap sesuai dengan
aturannya. Lalu beralih ke sebalah kiri sebentar agar proses pencernaan
makanan lebih cepat karena lambung mengarah ke liver, baru kemudian
berbalik lagi ke sebelah kanan hingga akhir tidur agar makanan lebih
cepat terurai lambung. Hikmah lainnya, tidur dengan miring ke kanan
menyebabkan beliau lebih mudah bangun untuk shalat malam.
Sedangkan tidur bertumpu pada sisi kiri badan adalah berbahaya bagi
kesehatan, karena dapat menghimpit posisi jantung akibatnya sirkulasi
darah ke otak terganggu. Tidur miring ke posisi kiri mengakibatkan
seseorang mengalami mimpi buruk. Dan janganlah tidur tertelungkup atau
tengkurap, Allah sangat murka dengan posisi tidur seperti itu. Sedangkan
tidur dengan posisi tertelentang akan mengakibatkan masalah bagi tulang
belakang, yaitu dapat menekan atau menyesakkan tulang belakang.
Tips lainnya adalah tidur jangan terlalu malam, apalagi begadang
mengerjakan hal-hal yang tidak bermanfaat. “Bahwasanya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur malam sebelum (shalat
Isya’) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Selain itu, Rasulullah pun menganjurkan kepada kita untuk bangun di
awal hari yaitu pagi hari sebelum subuh. Manfaat yang akan diperoleh
dari aktifitas ini di antaranya adalah kita dapat menghirup udara segar
di pagi hari sembari mempersiapkan diri untuk melangkahkan kaki menuju
masjid melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah. Hal ini tentunya
juga bernilai pahala, dan lebih dari itu adalah kesehatan bagi kita.
Jika telah mengikuti apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Rasulullah
Sallallahu ‘alaihi wa sallam, niscaya apa yang diharapkan dari tidur
berkualitas pun mudah didapat dan kesehatan akan tetap terjaga. Dan
waktu subuh yang penuh berkah pun tidak terlewatkan dengan percuma.
(hasmi)
Redaktur: Shabra Syatila
0 komentar:
Posting Komentar