Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat
hukumannya, apalagi seorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu
berat hukuman didalam neraka, yaitu sampai di gantung dengan rambutnya
hingga mendidih otaknya.[1] Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai
jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari
shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan.Ini adalah cara
berpikir yang salah harus diluruskan.Kaum wanita yang tak memakai
jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus
seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris
terakhir yang artinya sbb:
“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah
beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk
orang-orang yang merugi”.
Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi kaum wanita
adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur
ayat 59.Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari
hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak
bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji
mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan
sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti:“Rusak susu
sebelanga, karena nila setitik,”. Contoh segelas susu adalah enak
diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita
tidak membuang kotoran tersebut lalu meminum susu tersebut, tetapi kita
membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang
yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit
kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau
satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya
terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi sbb.:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan
akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak
akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”
Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah
sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat,
puasa, zakat, haji mereka.
Sungguh-sungguh betul harus dikasihani wanita seperti ini dengan
menyadarkan mereka supaya patuh kepada Allah, yaitu keharusan memakai
jilbab didalam hidup mereka. Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab,
mengucapkan “Allahu Akbar” didalam shalat mereka, yang artinya “Allah
Yang Maha Besar”, Dialah yang Maha Kuasa dan pemimpin tertinggi yang
harus dipatuhi seluruh perintahNya, sedang dia adalah hamba Allah yang
lemah dan hina dina yang tak berdaya sama sekali.
Tetapi diluar shalat dia tak mau memakai jilbab yang melambangkan
ciri khas seorang wanita muslimah. Kalau begitu ucapan “Allahu Akbar”
didalam shalat mereka adalah kosong tidak berbekas dihati mereka.
Jadi dapat dimengerti kenapa shalat mereka tidak ada nilainya disisi
Allah, atau telah hapus pahalanya sesuai dengan bunyi surat Al Maidah
ayat 5 baris terakhir dan surat Al A’raaf ayat 147 di atas tadi.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab berada dalam neraka
sebagaimana bunyi hadits Nabi Muhammad SAW diatas, juda ditegaskan Allah
sebagaimana firmanNya di dalam surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya
seperti:
“Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan
diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal
didalamnya”.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat
Allah surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri
terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut
diatas mereka kekal didalam neraka.
Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena
ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAWyang memohon kepada Allah
agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka.Mereka yang dikeluarkan
Allah dari neraka, mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada
Allah. Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, tidak ada
perasaan takutnya akan siksa Allah, sebab itulah mereka kekal didalam
neraka.
Seseorang yang sadar akan dosanya digambarkan Nabi Muhammad SAW seperti bunyi hadits yang artinya seperti:
“Sesungguhnya seorang mukmin dosanya itu bagaikan bukit besar yang
kuatir jatuh padanya, sedang orang kafir memandang dosanya bagaikan
lalat yang hinggap diatas hidungnya”. (Riwayat: ……………………)
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanya hati
nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang
sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap
dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa
mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat
didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takutnya
kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi
surat Al-A’raaf ayat 36 di atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau
pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.
Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka
mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai
pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman kita ini dan akan
berketerusan sampai hari kiamat, kecuali dakwah menghidupkan risalah
jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat Islam, yaitu
dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan jumlah yang banyak dan
disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang
hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena
mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan
Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah
ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang
mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan
neraka jahanamlah bagi mereka”.(Riwayat: ……………………)
Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan shalat…” dari hadits diatas,
ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena telah hapus
pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi
Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak
ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan
shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup, apakah kita yang
mengaku mencintai sesama ummat Nabi Muhammad SAW akan diam berpangku
tangan membiarkan kaum wanita berada berketerusan dalam dosa ?.
KESIMPULAN
1. Ber-hijab (berjilbab) itu wajib bagi seluruh wanita muslimah.
2. Ber-hijab yang memenuhi syarat adalah apabila hijab tersebut
menutupi seluruh tubuh melainkan kecuali apa yang dikecuali oleh syariat
(dan akan datang penjelasan secara lengkap tentang busana muslimah yang
sesuai dengan agama).
TERHAPUSNYA PAHALA SEBAB TIDAK MEMAKAI JILBAB
06.08 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar