Mata
Mata manusia
sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat
penting bagi manusia.
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
·
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian lain dalam mata yang halus dan lunak.
·
Aqueous
humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk membiaskan cahaya
yang masuk ke dalam mata.
·
Lensa
terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung
berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran
yang disebut pupil.
·
Pupil
berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur
oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak cahaya yang
masuk ke dalam mata.
·
Retina
(selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi sebagai layar
tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan yang jatuh pada
retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
·
Bintik buta
merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya, sehingga bayangan
jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada retina terdapat
bintik kuning.
·
Permukaan
retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel batang
berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel kerucut berfungsi
membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata) berfungsi mengatur daya
akomodasi mata.
·
Cahaya yang
masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina. Oleh sel-sel yang
ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak. Oleh otak
diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
Daya Akomodasi Mata.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan
retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu
perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata,
yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal
ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di
retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot
siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot
siliar mengendor). Peristiwa
perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot
siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan
dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.
Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.
Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.
Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :
Rabun jauh (miopi)
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.
Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal.
Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan
benda di depan mata pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata
miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga si adalah
negatif. Dari persamaan lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh
mata miopi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
Rabun dekat (hipermetropi)
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat,
disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat
mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab
terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada
titik dekat mata penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa
cembung berada di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari persamaan
lensa tipis, 1/f=1/So+1/Si
si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
Mata tua (presbiopi)
Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda
yang sangat jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya
akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat
dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata
dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi,
sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
Astigmatisma (mata silindris)
Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak
berbentuk sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang
dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai
garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal
lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma
ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian
penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan
yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk
siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah
dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang
data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat
atau diolah melalui komputer.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
- lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
- diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
- aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
- shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film
- pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.
Lup (kaca pembesar)
Lup (kaca
pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan
jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya
kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai
untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas.
Sebagai alat
optik, lup berupa lensa cembung tebal (berfokus pendek). Sifat bayangan yang
diharapkan dari benda kecil yang dilihat dengan lup adalah tegak dan
diperbesar. Orang yang melihat benda dengan menggunakan lup akan mempunyai
sudut penglihatan (sudut anguler) yang lebih besar daripada orang yang melihat
dengan mata biasa. Ada dua cara memakai lup, yaitu dengan mata tak berakomodasi
dan mata berakomodasi.
Melihat
dengan mata tak berakomodasi
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Perhatikan Gambar dibawah !
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Untuk melihat tanpa berakomodasi maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak berhingga. Benda yang dilihat harus diletakkan tepat pada titik fokus lup. Perhatikan Gambar dibawah !
Keuntunganya adalah untuk pengamatan lama mata tidak cepat lelah, sedangkan kelemahannya dari segi perbesaran berkurang. Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Melihat
dengan mata berakomodasi
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.Perhatikan Gambar di bawah !
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.Perhatikan Gambar di bawah !
Kelemahannya untuk pengamatan lama mata cepat lelah, sedangkan keuntungannya dari segi perbesaran bertambah.
Sifat bayangan yang dihasilkan maya, tegak dan diperbesar.
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah :
M = PP/f + 1
Keterangan :
M = perbesaran lup
PP= titik dekat mata
f = jarak titik fokus lensa
Mikroskop
Penggunaan lup untuk mengamati benda-benda kecil ada batasnya. Jika kita menggunakan lup yang berjarak fokus kecil untuk mendapatkan perbesaran yang lebih besar, bayangan yang diperoleh tidak sempurna. Untuk itu, diperlukan mikroskop. Dengan memakai mikroskop kita dapat mengamati benda atau hewan renik, seperti bakteri dan virus yang tidak dapat dilihat mata secara langsung ataupun dengan memakai lup. Jenis mikroskop mutakhir yang sudah dibuat manusia adalah mikroskup elektron. Dalam subbab ini akan dipelajari mikroskop cahaya yang proses kerjanya memanfaatkan lensa cembung dengan menerapkan pembiasan cahaya.
Mikroskop
cahaya mempunyai bagian utama berupa dua lensa cembung. Lensa yang menghadap
benda disebut lensa objektif dan yang dekat ke mata disebut lensa okuler. Jarak
fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak fokus lensa okuler. Selain itu,
mikroskop dilengkapi dengan cermin cekung yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya pada objek preparat yang akan diamati. Untuk mengatur panjang mikroskop
agar diperoleh bayangan dengan jelas digunakan makrometer dan mikrometer.
Dasar
kerja mikroskop
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Pengamatan
dengan akomodasi maksimum
Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP). Perhatikan gambar !
Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP). Perhatikan gambar !
Perbesaran
yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler
yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)
Pengamatan
dengan mata tidak berakomodasi
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar !
Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar !
Perbesaran
yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler
yaitu:
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)
M = Moby x Mok
M = (Si/So) x (PP/f okuler)
Panjang
Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
Untuk mata berakomodasi
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan :
Untuk mata berakomodasi
d = Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
So (ok) = jarak benda lensa okuler
Untuk mata
tidak berakomodasi
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
d = Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
d = panjang mikroskop
Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif
f (ok) = jarak fokus lensa okuler
Teropong (Teleskop)
A. Teropong bintang
Teropong
bintang disebut juga teropong astronomi.
- terdiri
dari 2 buah lensa cembung.
- jarak
fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
Dasar Kerja
Teropong
Obyek benda
yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang
berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk
bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus.
Bayangan
yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat
pada titik fokus lensa okuler.
Penggunaan
dengan mata tidak berkomodasi
Untuk
penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler.
Perbesaran
anguler yang diperoleh adalah :
M = f (ob)
/ f (ok)
Panjang
teropong adalah :
M = f (ob)
+ f (ok)
Penggunaan
dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk
penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.
Perbesaran
anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa
berakomodasi dan didapatkan :
M = f (ob)
/ So (ok)
Panjang
teropong adalah :
M = f (ob)
+ So (ok)
B.
Teropong Bumi
Teropong
bumi disebut juga teropong medan.
Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
Dasar Kerja
Teropong Bumi :
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob.
Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob.
Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .
Dengan
adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d = f (ob)
+ 4f (pembalik) + f (ok)
Lensa
pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler,
lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan
diperbesar.
Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok)
Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok)
C. Teropong prisma (binokuler)
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung
(sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku
samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan, berfungsi untuk
membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler, bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan teropong yang lain :
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang-bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya
bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama (dipantulkan 4 kali oleh dua
prisma).
3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.
3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak.
D. Teropong pantul astronomi .
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung
berjarak fokus besar sebagai cermin objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa
okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok arah cahaya dari cermin objektif
ke lensa okuler.
E. Teropong panggung
Teropong
panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :
- lensa obyektif berup lensa cembung
- lensa okuler berupa lensa cekung
- lensa obyektif berup lensa cembung
- lensa okuler berupa lensa cekung
Dasar kerja
dari teropong panggung
Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak.
Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar berikut.
Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak.
Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar berikut.
Dari gambar
diatas untuk pengamatan tanpa berakomodasi), maka panjang teropong adalah :
d = f (ob) – f (ok)
d = f (ob) – f (ok)
Perbesaran
anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada teropong bintang
ataupun juga teropong bumi.
M = f (ob) / f (ok)
M = f (ob) / f (ok)
Lup (Kaca Pembesar)
Pembesaran bayangan saat mata berakomodasi maksimum
Dengan
ketentuan:
- = Pembesaran
- = Titik dekat (cm)
- = Fokus lup (cm)
Pembesaran bayangan saat mata tidak berakomodasi
Dengan
ketentuan:
- = Pembesaran
- = Titik dekat (cm)
- = Fokus lup (cm)
Mikroskop
Proses
pembentukan bayangan pada mikroskop
Pembesaran
mikroskop adalah hasil kali pembesaran lensa objektif dan pembesaran lensa
okuler, sehingga dirumuskan:
Karena lensa okuler mikroskop berfungsi seperti lup, pembesaran mikroskop dirumuskan sebagai berikut:
Pembesaran Mikroskop pada saat mata berakomodasi
maksimum
Agar mata
berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan
ketentuan:
- = Pembesaran mikroskop
- = Pembesaran oleh lensa objektif
- = Pembesaran oleh lensa okuler (seperti perbesaran pada lup)
- = Titik dekat mata
- = Jarak fokus lensa okuler
- = jarak bayangan oleh lensa objektif
- = jarak benda di depan lensa objektif
- = jarak lensa objektif dan lensa okuler
Pembesaran Mikroskop pada saat mata tidak berakomodasi
Agar mata
berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan
ketentuan:
- = Pembesaran mikroskop
- = Pembesaran oleh lensa objektif
- = Titik dekat mata
- = Jarak fokus lensa okuler
- = jarak bayangan oleh lensa objektif
- = jarak benda di depan lensa objektif
- = jarak lensa objektif dan lensa okuler
Teropong Bintang
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata tidak berakomodasi
Agar mata
berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan
ketentuan:
- = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
- = Pembesaran teropong bintang
- = Jarak fokus lensa objektif
- = Jarak fokus lensa okuler
Pembesaran Teropong Bintang pada saat mata
berakomodasi maksimum
Agar mata
berakomodasi maksimum, jarak lensa objektif dan lensa okuler dirumuskan:
Dengan ketentuan:
- = Pembesaran teropong bintang
- = Jarak fokus lensa objektif
- = jarak benda di depan lensa okuler
Teropong Bumi
Pembesaran Teropong Bumi
Dengan
ketentuan:
- = Pembesaran teropong bumi
- = Jarak fokus lensa objektif
- = Jarak fokus lensa okuler
Jarak lensa objektif dan lensa okuler
Dengan
ketentuan:
- = Jarak lensa objektif dan lensa okuler
- = Jarak fokus lensa objektif
- = Jarak fokus lensa pembalik
- = Jarak fokus lensa okuler
0 komentar:
Posting Komentar