Patung Berusia 200.000 Tahun di Temukan di Bulan


Akhirnya para ilmuwan menemukan bukti adanya kehidupan cerdas di permukaan bulan. Bukti tersebut berupa sebuah patung berbentuk wanita dan berukuran 10 inci. Patung ini ditemukan di reruntuhan batuan bulan yang diambil oleh awak apollo XI tahun 1969! Hal ini diungkapkan oleh mantan ahli geologi NASA Dr. Morris Charles. Morris pernah bekerja di NASA selama 23 tahun dan tahun 1987 keluar dari NASA namun ia tetap menjalin kontak dengan kolega-koleganya di sana.Morris mengatakan, Implikasi dari patung kecil ini sangat mengganggu pikiran (mind boggling). Ini artinya di Bulan dahulu pada masa yang amat jauh, pernah ditemukan kehidupan. Berarti di sana dulunya ada atmosfer dan permukaan bulan pernah didiami oleh mahluk cerdas dengan sense of beauty yang tinggi.
Patung kecil yang dinamakan The Angel (Malaikat) itu berujud wanita dengan rambut tergerai dan ada semacam sayap kecil di balik punggungnya. Patung ini seluruhnya terbuat dari besi dan ditemukan di bebatuan yang terdapat di dataran tinggi bulan. Umur patung ini diestimasi oleh para ahli geologi sekitar 200 ribu tahun yang lampau. Homo Sapiens saja diperkirakan baru muncul 30 ribu tahun yang lalu, jadi ada selisih 170 ribu tahun dengan kehidupan manusia modern. Patung ‘malaikat’ ini juga telah diteliti oleh ahli seni yang bekerjasama dengan Morris. Menurut dia kebudayaan apapun yang membuat patung ini somehow berkorelasi dengan agama (kristen) yang saat ini ada di Bumi. Mungkin saja mereka juga punya semacam nabi seperti Yesus juga malaikat-malaikat mereka sendiri.
Namun Dr. Miles Frederics dari New York University menyanggah Morris. Menurut Miles, ini pasti semacam propaganda kekristenan. Tidak ada hubungannya agama kristen dengan penemuan patung di bulan ini. Ingat bahwa peradaban Sumeria juga menggambarkan Dewa mereka yang disebut Annunaki dengan sayap. Ketika banyak yang berdebat mengenai asal usul patung ini, banyak pula yang bertanya-tanya: Why now? Mengapa hal ini baru sekarang terkuak?
Nah, Sebenarnya kalangan internal NASA telah lama mengetahui adanya fakta ini namun mereka merahasiakannya dari publik untuk mencegah kehebohan massal. Menurut Morris, patung kecil ini telah lama menjadi rahasia umum di kalangan para ilmuwan NASA. Tentu saja NASA menolak tuduhan ini. Patung kevil ini sempat dipertunjukkan pada fotografer dan wartawan dan sekarang berada di tempat yang tidak diberitahukan lokasinya untuk diteliti lebih lanjut.
Patung Dewa-Dewi
Dahulu, penulis buku Zecharia Sitchin dalam bukunya “The Twelfth Planet” mengatakan jika patung dewa-dewi dalam kebudayaan Sumeria kuno sesungguhnya merujuk pada mahluk luar angkasa (Extraterrestrial) yang pernah datang ke wilayah tersebut dan menjalin kontak dengan penduduk di sana. Patung-patung tersebut terlihat menggunakan gadget mirip dengan apa yang kita sebut ‘pilot headphones’ namun orang-orang Eropa di jaman pertengahan menyebutnya sebagai tanduk setan. tentu saja karena pada jaman mereka tidak ada alat berbentuk headphones, jadi mereka menyangka dewa-dewi Sumeria pasti mahluk neraka bertanduk :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar