MEMAHAMI MAKANAN KHAS PALEMBANG




Berbicara tentang Palembang, artinya kita berbicara tentang kota yang BARI yaitu, Bersih, Aman, Rapi, dan Indah. Selain pesona lingkungan yang BARI, Palembang pun tak kalah dengan pesona makanannya, seperti tekwan, mie celor, pempek adaan, kapal selam dan masih banyak lagi.
Nama-nama makanan tersebut terdengar sangat unik, sehingga menimbulkan keinginan untuk mengetahui lebih mendalam mengenai asal usul pemberian nama tersebut. Baiklah, bagaimana kalau kita mulai dari pemberian nama makanan yang semua orang sudah mengetahuinya, yaitu pempek.
Pempek, empek-empek, atau bahasa asingnya fish cake, merupakan makanan yang rata-rata hampir digemari semua orang dan semua umur. Karena rasanya yang enak dan gurih, bahkan balita yang susah makan pun apabila diberi makan pempek biasanya mereka langsung menyukainya.
Sebutan makanan pempek, atau empek- empek ini ternyata memiliki sejarah. Kata pempek ini berasal dari panggilan orang keturunan Tionghoa yang dulu tinggal di Palembang dan menjajakan pempek dengan berkeliling sepeda. Orang tersebut dipanggil “pek.., apek..,”. Karena panggilan inilah maka makanan berbahan dasar ikan dan tepung tersebut disebut pempek.
Selain cerita di atas, ternyata ada cerita lain-nya tentang asal usul makanan pempek ini. Konon dahulu kala ada seorang raja yang sedang bersedih hati, karena sang juru masak andalan istana telah meninggal dunia. Akhirnya sang raja membuat suatu sayembara, yaitu bagi siapa yang bisa menciptakan makanan yang enak dan unik, dimana terdapat cita rasa yang manis asam pedas dan segar, serta berbahan dasar ikan maka akan diangkat menjadi juru masak istana.
Berita ini tersebar dengan cepat di wilayah kerajaan, bahkan sampai ke negara-negara lainnya. Akhirnya diadakanlah sebuah kompetisi memasak, dari seleksi yang amat panjang, maka tersisalah empat orang juru masak. Orang pertama menyuguhkan makanan berbahan dasar ikan dengan ala Jepang. Juru masak kedua menyuguhkan makanan dengan cita rasa Padang, dan yang ketiga menyuguhkan makanan dengan cita rasa Jawa. Akan tetapi raja merasa tidak puas dengan ketiga cita rasa makanan tersebut.
Raja terlihat sedih, dan raja bertanya, “Masih adakah lagi juru masak lainnya?,” kemudian masuklah juru masak yang keempat, yang bernama Apek. Apek pun menyuguhkan makanan yang berbahan dasar tepung dan ikan, disertai dengan kuahnya yang disebut dengan cuka atau ‘cuko’ dalam bahasa Palembang. Saat mencoba rasa dari makanan ini, raja seperti terbang melayang karena sangat menyukai rasanya. Raja pun bertanya, “Apa nama makanan ini?,” karena belum ada nama, maka raja menamakan makanan ini pempek, yang diambil dari nama sang juru masak tersebut.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar