“Suku Palembang merupakan sisa-sisa kerabat
bangsawan Kesultanan Palembang, di mana kerajaan ini telah lama dihapuskan oleh
kolonialis Belanda. Raja yang terkenal karena kegigihannya berperang melawan
Belanda adalah Sultan Mahmud Badaruddin II. Yang namanya diabadikan sebagai
nama Bandar Udara (Airport) Palembang yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II. Bandar
Udara di Palembang ini sebelumnya bernama Talang Betutu yang diambil dari nama
lokasi keberadaan Bandar Udara tersebut.Kalau Anda pernah mendengar gelar-gelar
kasta di Bali: Anak Agung, I Gusti, I Made, I Gde Putu, I Ketut, dll. Maka
untuk suku Palembang juga menganut gelar kebangsawanan/kasta semacam itu.Jika
Anda pernah menemui nama orang Palembang didepan namanya ada kata-kata
singkatan seperti Mgs itu merupakan singkatan dari Masagus.Pemakaian gelar di
depan nama orang seperti; Raden (R), Kemas (Kms), Kiagus (Kgs), Masagus (Mgs,
Nyimas (Nys), Masayu (Msy) adalah tanda yang paling mudah untuk
mengidentifikasi bahwa orang tersebut merupakan suku Palembang..Di dalam
kekerabatan Kesultanan Palembang itu, ada hierarki atau kasta yang membedakan
pemakaian gelar kebangsawan itu.
Adapun urutannya dari yang paling tinggi ke yang
paling rendah adalah sebagai berikut:
1. Raden (R),untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Raden Ayu (RA). Misalnya R. M. Syafwan Hadi, RA. Nurkhairani, dst.
2. Masagus (Mgs), untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Masayu (Msy). Misalnya Mgs. Usman Said, Msy. Latifah.
3. Kemas (Kms) untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Nyimas (Nys). Misalnya Kemas Ahmad Taufik, Nys. Hamidah Hamidaly.
4. Kiagus (Kgs) untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Nyayu (Nyayu). Misalnya Kgs. Umaruddin, Nyayu Nurlelal.
Untuk anak laki-laki, gelar kebangsawanannya akan terus ia sandang sampai turun temurun kepada anak cucu cicit dst. Sedangkan bagi anak perempuan, maka gelar kebangsawanannya itu hanya sampai pada dirinya saja. Bila ia menikah dengan laki-laki bergelar Mgs, otomatis semua anak laki-lakinya akan menyandang gelar Mgs, sedang anak perempuannya akan bergelar Msy. Sedangkan bila ia menikah dengan laki-laki di luar silsilah kebangsawanan tersebut, maka secara otomatis anak dan cucunya akan kehilangan gelar bangsawan tersebut. “
1. Raden (R),untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Raden Ayu (RA). Misalnya R. M. Syafwan Hadi, RA. Nurkhairani, dst.
2. Masagus (Mgs), untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Masayu (Msy). Misalnya Mgs. Usman Said, Msy. Latifah.
3. Kemas (Kms) untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Nyimas (Nys). Misalnya Kemas Ahmad Taufik, Nys. Hamidah Hamidaly.
4. Kiagus (Kgs) untuk anak laki-laki, sedangkan untuk anak perempuannya diberi gelar Nyayu (Nyayu). Misalnya Kgs. Umaruddin, Nyayu Nurlelal.
Untuk anak laki-laki, gelar kebangsawanannya akan terus ia sandang sampai turun temurun kepada anak cucu cicit dst. Sedangkan bagi anak perempuan, maka gelar kebangsawanannya itu hanya sampai pada dirinya saja. Bila ia menikah dengan laki-laki bergelar Mgs, otomatis semua anak laki-lakinya akan menyandang gelar Mgs, sedang anak perempuannya akan bergelar Msy. Sedangkan bila ia menikah dengan laki-laki di luar silsilah kebangsawanan tersebut, maka secara otomatis anak dan cucunya akan kehilangan gelar bangsawan tersebut. “
kalo kata bokap gw sih gtu.. raden pling pertama..
wuiih.. n tante gw kan raden nikah sm mgs anaknya jd mgs n dibilang ya anaknya
turun tahta dri seharusnya.. wahh kl gw nikah sm org biasa nama raden gw
ilaaaang aaaah.. yasudahlah ya.. cm gw masih agak bngung.. gw bc tulisan lain
di grup itu jg cm di discussion boardnya gini katanya..
Nasab Keluarga Besar Zuriat Kesultanan Palembang Darussalam
Cerita ini bermula ketika ada seorang ahli nasab dari kalangan Hadhrami, yakni yang bernama Sayyid Ali bin Ja’far Assegaf, mengadakan cacah jiwa pertama kali pada tahun 1932 dari daerah ke daerah. Pada perjalanannya tersebut, beliau menemukan silsilah pada seorang keturunan bangsawan Palembang yang membuktikan keterkaitan antara bangsawan Kesultanan Palembang Darussalam dengan Rasulullah Muhammad SAW. Sebagian catatan tersebut kini tersimpan pada lembaga Naqobatul Asyraaf, namum tak banyak dari kalangan keturunan bangsawan Palembang Darussalam yang tahu.
Memang sudah menjadi suatu kebiasaan pada keluarga keturunan bangsawan Palembang Darussalam untuk mencatatkan silsilah keluarga mereka dan mewariskannya dari generasi ke generasi. Hanya saja kebiasaan tersebut mulai berkurang di masa sekarang ini, dan hanya sebagian kecil saja yang masih peduli dengan silsilah keluarganya bahkan lembaran-lembaran naskah silsilah keluarganya sudah banyak yang rusak atau hilang entah kemana.
Oleh karena itu, berawal dari rasa kepedulian tentang sejarah keluarga zuriat Kesultanan Palembang Darussalam, saya dibantu dengan beberapa kerabat mulai melakukan pengumpulan naskah-naskah silsilah tersebut agar dapat didata serta diperbaharui catatannya.
Berikut adalah beberapa kumpulan catatan yang telah kami temukan, yang dapat menjelaskan hubungan antara keluarga bangsawan Palembang Darussalam dengan Rasulullah Muhammad SAW:
Gelar Raden-Raden Ayu dan Masagus-Masayu :
1. Dari jalur keturunan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidil Iman bin Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) turunan Sunan Giri Azmatkhan Al-Husaini*1
2. Dari jalur Pangeran Mangkubumi Nembing Kapal yang bersambung nasabnya kepada Sultan Jambi yang bermarga As Saqaaf / Assegaf
Gelar Kemas-Nyimas:
1. Dari jalur keturunan Ki Gede Ing Suro Mudo (Kemas Anom Dipati Jamaluddin) bin Ki Gede Ing Ilir bin Pangeran Sedo Ing Lautan (dengan tautan ke Sunan Gunung Jati & Sunan Ampel)*2
2. Dari jalur keturunan Kemas Tumenggung Yudapati bin Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) turunan Sunan Giri Azmatkhan Al-Husaini*1
3. Dari jalur keturunan Tumenggung Nagawangsa Ki Mas Abdul Aziz bin Pangeran Fatahillah Azmatkhan Al-Husaini
4. Dari jalur keturunan Panembahan Palembang Kemas Syahid bin Sunan Kudus (Ja’far As Shadiq) Azmatkhan Al-Husaini
Gelar Kiagus-Nyayu :
1. Dari jalur keturunan Kemas Tumenggung Yudapati bin Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) turunan Sunan Giri Azmatkhan Al-Husaini*1
2. Dari jalur keturunan Ki Bagus Abdurrohman bin Pangeran Fatahillah Azmatkhan Al-Husaini
3.Dari jalur keturunan Tuan Faqih Jalaluddin Azmatkhan Al-Husaini*3
0 komentar:
Posting Komentar