Deradikalisasi: LSM Komprador Meraup Uang, Menghancurkan Umat
Deradikalisasi
merupakan mega proyek internasional. Amerika melancarkan proyek
deradikalisasi untuk mengeliminasi perkembangan entitas Islam yang luar
biasa dahsyatnya. Isu terorisme diciptakan melalui peledakan WTC 11
September 2001, lalu dibuat program War On Terrorism yang sesungguhnya
adalah perang melawan Islam. Afghanistán diserbu, menyusul kemudian
Irak.
Tapi
perang fisik itu melelahkan Amerika, menghabiskan banyak biaya dan
ribuan tentara Amerika mati di medan laga, serta menuai kecaman dalam
negeri. Perang melawan Islam harus diubah strateginya. Jika perang
fisik, Islam sulit dikalahkan, bagaimana kalau Islam dihancurkan dari
dalam..?
Deradikalisasi
menjadi pilihan untuk menghancurkan Islam dari dalam, agar umat Islam
tidak mengaplikasikan ajaran Islam yang sebenarnya. Rand Corporation,
lembaga riset yang 80 % anggotanya Yahudi (yang menjadi rujukan
pemerintah Amerika) merekomendasikan program deradikalisasi untuk
diterapkan di negara-negara Islam. Mesir, Pakistan dan Indonesia segera
terkena getah deradikalisasi.
Deradikalisasi
tak mungkin bisa berjalan lancar jika tidak didukung elemen-elemen
lokal. Di Indonesia, proyek deradikalisasi dikumandangkan BNPT (Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme). BNPT mempunyai anggaran 500 milyar
diperoleh dari APBN, dan khusus untuk proyek deradikalisasi 15 milyar.
Jawa
Pos New Network menurunkan Rincian Anggaran untuk Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme juga diberi porsi yang besar dalam APBN 2012.
Untuk program pencegahan dijatah dana Rp 40 M. Untuk operasi
deradikalisasi dijatah Rp 12,5 M. Sedangkan untuk operasi penindakan Rp
40 M dan kerjasama internasional Rp 10 M. Ditambah dengan anggaran rutin
untuk pegawai, belanja peralatan, kendaraan operasional dan sebagainya
total BNPT mendapat dana Rp 476,6 Miliar tepatnya Rp 476.
610.160.701.000. Tentu banyak pihak yang bersedia menggelindingkan
proyek deradikalisasi dengan dana milyaran tersebut.
Dengan
anggaran sebesar itu, BNPT akan lebih leluasa menggandeng beberapa
mitra tertentu untuk melancarkan proyek deradikalisasi. Sebelumnya, BNPT
telah bekerjasama dengan misalnya Lazuardi Birru, Setara Institut, TNI,
Polri, MUI, serta LSM komprador lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar